Fundamental Regional :
- Perbaikan ekonomi US yang membaik dimana China melakukan pengetatan kredit untuk mencegah bubble yang juga berakibat melambatnya ekonomi China .
- Perlambatan ekonomi China yang selama ini menjadi motor penggerak demand bagi komoditas ( sebagai negara produsen tentunya menggunakan bahan alam yang tinggi ) akan menyebabkan menurunnya permintaan akan komoditas itu sendiri .
- Sedangkan di sisi US, The FED tidak terlihat akan mengucurkan QE3 dalam waktu dekat ini . Dikarenakan data ekonomi yang masih terus tumbuh .
- Kenaikan harga minyak yang terakhir ini dipicu oleh Iran terlihat akan melunak dalam beberapa waktu kedepan karena tidak terlalu direspon nya permintaan Israel oleh NATO . Kans NATO untuk melakukan operasi militer terlihat cukup kecil dikarenakan banyak anggotanya yang dalam kondisi krisis ekonomi .
- Emas selaku surga hedging investor terhadap pelemahan USD terlihat memudar
- JPY, AUD, CHF yang menjadi safe heaven mulai menunjukkan adanya outflow
- Emerging market Index yang selama tahun 2008 - 2010 tampil perkasa , mulai menunjukkan pelemahan energi
Fundamental Lokal :
- Rencana kenaikan harga BBM hingga kini masih plintat plintut . Terasa ke khawatiran pemerintah akan inflasi yang membumbung tinggi dan memaksa BI rate untuk kembali dinaikkan , yang berarti menurunkan potensi growth Indonesia dari rencana semula pemerintah yang terlihat over-optimistic .
- Peraturan baru dari BI yang melakukan pengetatan terlihat dari munculnya aturan baru mengenai minimum Down Payment untuk kendaraan bermotor, dapat menurunkan growth kredit konsumsi yang selama ini menjadi andalan banyak institusi keuangan di Indonesia .
- Bila kenaikan harga BBM jadi dilaksanakan dan inflasi dapat tetap terkendali, maka growth pembangunan infrastruktur di Indonesia akan semakin baik .
Teknikal :
- Dow Jones mulai berhadapan dengan resisten 13300-13375.
- S&P 500 terlihat masih memiliki peluang untuk penguatan 1% dari harga penutupan jumat lalu sebelum berhadapan dengan resisten 1420
- Bursa London, Perancis dan Jerman masih memiliki peluang penguatan sekitar 1% dari harga penutupan jumat lalu
- Rupiah secara perlahan namun kontinu melemah terhadap US$ dengan target di kisaran 9600
- Rebound emas tidak menunjukkan energi pembalikan yang signifikan karena itu direkomendasikan untuk Sell on Strength dengan target pelemahan di kisaran 1340
- USD Index memiliki ruang untuk menguat 5-6% dari harga penutupan jumat lalu dengan trend kenaikan yang cukup solid
- Bursa Hangseng tidak mampu membuat High baru dan cenderung bergerak flat yang semakin lama semakin menyempit dengan kecenderungan turun
- Oil dalam perjalanan wave 5 nya , bila OIL tidak mampu melampaui 115 ada kemungkinan OIL bergerak menuju level 65-68
Outlook Market IHSG :
- Menimbang segala potensi di atas , sektor mining dan agriculture yang hingga hari ini belum mampu membuat high baru . Maka besar kemungkinan level 4100-4150 menjadi resisten yang cukup kuat bagi IHSG .
- Bila skenario di atas menjadi benar , maka perkiraan koreksi IHSG dapat mencapai level 36xx .
- Dengan kenaikan BBM dan terjadi potensi penurunan harga oil , maka diperkirakan Indonesia nantinya akan mampu meredam inflasi inti dan mempertahankan level growth yang ada . Koreksi dapat dimanfaatkan untuk akumulasi kembali .
Semua analisa diatas merupakan pandangan pribadi tanpa bermaksud memprovokasi atau merekomendasikan suatu tindakan tertentu . Penulis terbuka akan segala jenis tanggapan baik yang pro maupun kontra dengan tujuan untuk memperbaiki persepsi utuh akan kondisi ekonomi yang berjalan dan arahnya ke depan .
rgds,
BD
